Macam-macam Isim Masdar
Isim masdar
Adalah lafadz yang menunjukkan makna masdar dan kurang
dari huruf fi’ilnya, baik lafadz atau taqdirnya. Seperti; عَطَاءً
Bahwa
lafadz عَطَاءً masdarnya adalah إِعْطَاءً dari fi’il madli أَعْطَى karena wazan أَفْعَلَ masdarnya إِفْعَالاً berbeda dengan lafadz عِدَةً meskipun kurang dari lafadz fi’ilnya, tetapi tetap
dinamakan masdar, bukan isim masdar.
Sebab
huruf ta’ yang ada pada lafadz عِدَةً sebagai pengganti dari pada huruf wawu, karena aslinya
dari madli وَعَدَ begitu pula saudara dapat
mengkiyaskan bina’ ajwaf mazid ruba’i dan sudasi; إِقَامَةً dan اسْتِقَامَةً
Masdar
Shina’i
Masdar
shina’i adalah isim yang dinisbatkan kepada mulkhaq dengan ta’ ta’nits
dan mempunyai makna masdar. Masdar shina’i ini adakalahnya dari isim fi’il ; عَالَمِيَّةً, isim Maf’ul ; مَعْذُوْرِيَّةً, af’al at-tafdlil ; أَرْجَحِيَّةً, isim jamid ; إِنْسَانِيَّةً isim alam ; عُثْمَانِيَّةً isim masdar ; إِسْنَادِيَّةًmasdar mim ; مَصْدَرِيَّةً dll.
Syarat
dari pada masdar shina’i bahwa maushufnya tidak dapat disebutkan
bersamanya, baik lafadz maupun taqdirnya. Bilamana maushufnya disebutkan, maka
isimnya menjadi mansub tidak yang lain.
Isim
Marrah
Isim
marrah adalah masdar yang menunjukkan terjadinya peristiwa atau kejadian satu
kali. Misalnya; أَخَذْتُ أَخْذَةً (saya mengambil sekali).
Wazan
isim marrah dari tsulatsi itu mengikuti wazan ; فَعْلَةً sedangkan apabila
ghoiru tsulatsi maka mengikuti wazan masdarnya dan ditambah ta’ (ة) misalnya;
NB. Apabila isim masdarnya
diakhiri dengan huruf ta’ (ة) dan ingin menjadikan
isim marrah, maka wajib menqoyyidi dengan makna marrah yang menunjukkan makna
satu. Misalnya; رَحَمتُهُ رَحْمَةً وَاحِدَةً
Isim
nau’ /Hai’ah
Isim
nau’/hai’ah adalah masdar yang menunjukkan keadaan terjadinya suatu perbuatan.
Misalnya ; وَثَبْتَ وَثْبَةَ
الأسَدِ kamu melompat seperti lompatan singa.
Wazan
isim nau’/hai’ah dari tsulatsi itu mengikuti wazan ; فِعْلَةً sedangkan apabila
ghoiru tsulatsi maka mengikuti wazan masdarnya dan ditambah ta’ (ة) misalnya;
NB.
Catatan
Semua masdar itu
qiyasi selain masdar tsulatsi mujarrad, sedangkan masdar tsulatsi
mujarrad itu mempunyai banyak wazan yang tidak dapat diketahui kecuali dengan kamus bahasa Arab.
Pengertian Qiyasi yaitu
semua hukum kulli yang menutupi semua juz’i (bagian-bagiannya).
Ahli
bahasa dalam menafsirkan masdar qiyasi ada beberapa madzhab. Sebagian di
antara mereka mengatakan masdar qiyasi itu mempunyai pengertian bahwa
masing-masing huruf dari madlinya terkumpul di dalam masdarnya. Sebagian
madzhab yang lain mengatakan bahwa masdar qiyasi yaitu semua afradnya
(masing-masing) huruf dari madlinya tidak harus terkumpul dalam bentuk
masdarnya. Pendapat yang kedua dianggap pendapat yang ashah (lebih
baik).
Sedangkan
Sima’i yaitu sesuatu yang tidak disebutkan dalam kaidah kulliyah
yang meliputi bagian-bagiannya, tetapi berkaitan langsung dengan pendengaran
orang-orang ahlu lisan yang berlaku.
SIIIP
BalasHapusApa hubungan masdar dengan pembelajaran bahasa inggris? kok teman saya bilang ada hubungannya
BalasHapusMasdar identik dengan gerund (in english) atau "membendakan kata kerja". Afwan.
HapusSemua bahasa baik arab English termasuk bahasa daerah memiliki nahu dan sorof
Hapusliat di nahwu wafi
BalasHapussyukran...atas perkongsiannya
BalasHapus