Sabtu, 27 Oktober 2012

Macam-macam Masdar | Masdar Nau' | اسم المصدر

Macam-macam Isim Masdar

Isim masdar
Adalah lafadz yang menunjukkan makna masdar dan kurang dari huruf fi’ilnya, baik lafadz atau taqdirnya. Seperti; عَطَاءً
Bahwa lafadz عَطَاءً masdarnya adalah إِعْطَاءً dari fi’il madli أَعْطَى karena wazan أَفْعَلَ masdarnya إِفْعَالاً berbeda dengan lafadz عِدَةً meskipun kurang dari lafadz fi’ilnya, tetapi tetap dinamakan masdar, bukan isim masdar.
Sebab huruf ta’ yang ada pada lafadz عِدَةً sebagai pengganti dari pada huruf wawu, karena aslinya dari madli وَعَدَ begitu pula saudara dapat mengkiyaskan bina’ ajwaf mazid ruba’i dan sudasi; إِقَامَةً dan  اسْتِقَامَةً

Masdar Shina’i
Masdar shina’i adalah isim yang dinisbatkan kepada mulkhaq dengan ta’ ta’nits dan mempunyai makna masdar. Masdar shina’i ini adakalahnya dari isim fi’il ; عَالَمِيَّةً, isim Maf’ul ; مَعْذُوْرِيَّةً, af’al at-tafdlil ; أَرْجَحِيَّةً, isim jamid ; إِنْسَانِيَّةً isim alam ;  عُثْمَانِيَّةً isim masdar ;  إِسْنَادِيَّةًmasdar mim ; مَصْدَرِيَّةً  dll.
Syarat dari pada masdar shina’i bahwa maushufnya tidak dapat disebutkan bersamanya, baik lafadz maupun taqdirnya. Bilamana maushufnya disebutkan, maka isimnya menjadi mansub tidak yang lain.


Isim Marrah
Isim marrah adalah masdar yang menunjukkan terjadinya peristiwa atau kejadian satu kali. Misalnya; أَخَذْتُ أَخْذَةً (saya mengambil sekali).
Wazan isim marrah dari tsulatsi itu mengikuti wazan ; فَعْلَةً sedangkan apabila ghoiru tsulatsi maka mengikuti wazan masdarnya dan ditambah ta’ (ة) misalnya;
NB. Apabila isim masdarnya diakhiri dengan huruf ta’ (ة) dan ingin menjadikan isim marrah, maka wajib menqoyyidi dengan makna marrah yang menunjukkan makna satu. Misalnya; رَحَمتُهُ رَحْمَةً وَاحِدَةً

Isim nau’ /Hai’ah
Isim nau’/hai’ah adalah masdar yang menunjukkan keadaan terjadinya suatu perbuatan. Misalnya ; وَثَبْتَ وَثْبَةَ الأسَدِ kamu melompat seperti lompatan singa.
Wazan isim nau’/hai’ah dari tsulatsi itu mengikuti wazan ; فِعْلَةً sedangkan apabila ghoiru tsulatsi maka mengikuti wazan masdarnya dan ditambah ta’ (ة) misalnya;
NB.

Catatan
Semua masdar itu qiyasi selain masdar tsulatsi mujarrad, sedangkan masdar tsulatsi mujarrad itu mempunyai banyak wazan yang tidak dapat  diketahui kecuali dengan kamus bahasa Arab.

Pengertian Qiyasi yaitu semua hukum kulli yang menutupi semua juz’i (bagian-bagiannya).
Ahli bahasa dalam menafsirkan masdar qiyasi ada beberapa madzhab. Sebagian di antara mereka mengatakan masdar qiyasi itu mempunyai pengertian bahwa masing-masing huruf dari madlinya terkumpul di dalam masdarnya. Sebagian madzhab yang lain mengatakan bahwa masdar qiyasi yaitu semua afradnya (masing-masing) huruf dari madlinya tidak harus terkumpul dalam bentuk masdarnya. Pendapat yang kedua dianggap pendapat yang ashah (lebih baik).
Sedangkan Sima’i yaitu sesuatu yang tidak disebutkan dalam kaidah kulliyah yang meliputi bagian-bagiannya, tetapi berkaitan langsung dengan pendengaran orang-orang ahlu lisan yang berlaku.


6 komentar:

  1. Apa hubungan masdar dengan pembelajaran bahasa inggris? kok teman saya bilang ada hubungannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masdar identik dengan gerund (in english) atau "membendakan kata kerja". Afwan.

      Hapus
    2. Semua bahasa baik arab English termasuk bahasa daerah memiliki nahu dan sorof

      Hapus